Travel: Jendela Alam Bandung

Livita Chandra (IU School of Nursing 2008)

Livita Chandra (IU School of Nursing 2008)

Nama saya Livita Chandra, saya adalah alumni Indiana University, jurusan Nursing (RN). Setelah lulus, saya bekerja di San Jose (California) selama 1 tahun sebagai perawat dan sebagai marketing di salah satu Sub Acute Hospital. Tahun 2009 saya memutuskan untuk for good ke Indonesia. Kebetulan, Ayah saya adalah seorang dokter anak yang sangat mencintai alam. Dia mencintai anak-anak, hewan, dan tumbuhan. Sehingga saya sudah mengenal alam semenjak saya kecil. Namun berbeda dengan anak-anak zaman sekarang. Pesatnya pembangunan gedung-gedung

di daerah perkotaan menjadikan semakin sedikitnya ruang hijau terbuka untuk masyarakat beraktivitas. Hal tersebut
juga menjadi salah satu alasan para orang tua untuk mengajak putra-putri mereka bermain di pusat perbelanjaan atau bahkan memberikan anaknya gadget sebagai alat bermain mereka.

Berbekal pengetahuan dan nasehat dari Ayah saya, pada tahun 2009 saya membuka sebuah agrowisata dengan konsep edukasi yang hingga sekarang dikenal dengan nama Jendela Alam. Nama Jendela Alam sendiri dicetuskan karena ingin agrowisata ini dapat menjadi Jendela bagi seluruh masyarakat Indonesia khususnya anak-anak untuk mengenal alam dan mencintai lingkungan hidup, seperti hewan dan tumbuhan. Kegiatan di luar rumah merupakan salah satu kegiatan untuk mengajarkan anak- anak bagaimana mengenal dan menyayangi lingkungan.

Screen Shot 2018-09-30 at 6.20.57 PM.png

Menggunakan tema “Jendela” untuk mengkategorikan berbagai kegiatannya Jendela Alam memilah menjadi Jendela Hewan dan Jendela Tumbuhan. Jendela Hewan meliputi kegiatan yang di dalamnya para pengunjung Jendela Alam dapat berinteraksi langsung dengan hewan-hewan yang ada di Jendela Alam seperti memberi makan kelinci, rusa, kuda poni, sapi, dan kambing. Membantu menggiring bebek

ke kandang, menangkap ikan langsung dengan tangan di sungai buatan Jendela Alam, berkuda poni, dan masih banyak
lagi. Sedangkan untuk Jendela Tumbuhan, kegiatan dapat dilakukan dengan mengenal berbagai macam tanaman yang ada di Jendela Alam melalui kegiatan Tour Sahabat Alam. Kegiatan Tour Sahabat Alam ini, akan didampingi oleh Fasilitator atau tour guide Jendela Alam untuk kemudian dijelaskan berbagai tanaman yang ada di Jendela Alam meliputi cara menanam serta khasiat dan kegunaan dari berbagai tanaman tersebut. Beberapa tanaman yang ada di Jendela Alam sendiri diantaranya adalah jamur tiram, berbagai macam tanaman obat seperti daun mint, lavender, rosemary, cincau, dan lain sebagainya. Tidak hanya

itu, Jendela Alam juga memiliki beberapa green house yang ditanami dengan cara hidroponik seperti tomat ceri, berbagai sayuran hijau seperti selada, pakcoy, caisim.

Screen Shot 2018-09-30 at 6.20.51 PM.png

Berbagai cabai terpedas di dunia pun ada di Jendela Alam. Namun tidak perlu khawatir, pengunjung yang tidak mengikuti kegiatan Tour Sahabat Alam pun dapat mengetahui berbagai tanaman dan hewan yang ada di Jendela Alam melalui papan signage yang kami sebut sebagai Jendela Informasi yang dipasangkan dekat hewan dan tanaman yang dimaksud. Melalui Jendela Informasi tersebut, kami bermaksud untuk mengedukasi pengunjung yang datang.

Edukasi lain ditawarkan dengan kegiatan- kegiatan praktek yang juga tetap melibatkan hasil alam sebagai bahan-bahannya. Kegiatan tersebut seperti membuat cincau, membuat telur asin, memanfaatkan dedaunan dan bunga kering untuk dijadikan hiasan, dan membuat yogurt. Unsur hiburan sebagai sarana tempat bermain sambil belajar juga tetap kami hadirkan melalui kegiatan-kegiatan seru seperti berenang, flying fox, aneka fun games yang dapat melatih kekompakan, menghias tanah liat, dan berbagai kegiatan seru lainnya yang dapat dinikmati secara perorangan atau kelompok, dan keluarga.

Selain untuk anak-anak, Jendela Alam juga menawarkan beberapa kegiatan untuk dewasa yang dapat dilakukan secara berkelompok, kegiatan tersebut dikemas menjadi semacam workshop. Workshop tersebut diantara seperti workshop hidroponik, yang pada zaman seperti sekarang ini banyak sekali masyarakat Indonesia yang suka bercocoktanam namun tidak memiliki lahan sehingga kami rekomendasikan untuk menggunakan hidroponik sebagai solusinya karena
dapat memanfaatkan keterbatasan lahan serta dapat menggunakan peralatan yang biasanya sudah ada di rumah. Sementara workshop lainnya seperti magic box takakura, dimana workshop ini adalah memanfaatkan limbah rumah tangga organik untuk dijadikan kompos, kemudian ada juga workshop composting dan biogas untuk memanfaatkan limbah dalam skala yang lebih besar.

Sebagai agrowisata, Jendela Alam memiliki peternakan ayam kampung Arab yang telurnya dapat dipanen langsung oleh pengunjung Jendela Alam. Sehingga pengunjung dapat secara langsung melihat bagimana proses bertelur dari seekor ayam dan kemudian dapat membawa pulang telur-telur yang masih segar langsung dari peternakannya. Jendela Alam juga memiliki perkebunan yang ditanam dengan berbagai sayuran dan buah yang diperlakukan secara organic sehingga aman dan sehat untuk dikonsumsi.

Walaupun sekarang saya tidak bekerja sebagai “suster” di rumah sakit, sekarang saya bekerja sebagai “suster” untuk hewan dan tumbuhan. Yang paling penting dari segalanya, “Do what you love to do and give it your very best. If you don’t love what you’re doing and can’t give your very best, get out of it. Life is too short. You’ll be an old man before you know it.”

Livita Chandra

(IU School of Nursing , IUPUI class of 2008)